Era Digital dan Tantangan Gaya Hidup Modern
Perkembangan teknologi digital saat ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Aktivitas yang dulunya memerlukan tenaga dan waktu kini bisa dilakukan hanya dengan satu sentuhan layar. Bekerja, belajar, hingga berbelanja kini bisa dilakukan dari rumah berkat kemajuan internet dan perangkat pintar.
Namun, kemudahan ini juga menghadirkan tantangan baru bagi gaya hidup
masyarakat modern, terutama terkait penurunan aktivitas fisik yang
signifikan.Munculnya era digital membuat banyak orang terbiasa melakukan segala
hal dalam posisi duduk. Jam demi jam dihabiskan di depan laptop atau ponsel
tanpa banyak bergerak. Bahkan waktu istirahat pun sering diisi dengan hiburan
digital seperti menonton film, bermain gim, atau berselancar di media sosial.
Kebiasaan inilah yang tanpa disadari memicu munculnya berbagai masalah
kesehatan dan menurunkan kualitas hidup.
Istilah sedentary lifestyle
atau gaya hidup kurang gerak menjadi fenomena yang kian meluas di era digital.
Banyak orang bekerja dari rumah (work from home) dengan waktu layar yang
tinggi, namun jarang meluangkan waktu untuk olahraga. Anak-anak hingga orang
dewasa kini lebih aktif secara digital daripada secara fisik.
Menurut laporan dari PublikLampung, meningkatnya ketergantungan terhadap teknologi telah memengaruhi
pola aktivitas masyarakat, terutama di kalangan muda dan pekerja kantoran.
Mereka menghabiskan lebih dari 8 jam sehari di depan layar, menyebabkan
berkurangnya aktivitas otot, postur tubuh yang buruk, dan bahkan stres mental.
Tak hanya itu, pola tidur pun ikut terganggu karena penggunaan gawai hingga larut malam. Cahaya biru dari layar membuat otak tetap aktif sehingga tubuh sulit beristirahat dengan baik. Semua kebiasaan ini berpotensi mengganggu sistem metabolisme, meningkatkan berat badan, dan menurunkan stamina.
Komentar
Posting Komentar